Minggu, 23 Oktober 2016

Kenali Tanda-Tanda Bayi Terkena Penyakit Jantung

Selama ini, banyak yang mengira bahwa penyakit jantung banyak di derita oleh orang yang sudah berusia dewasa dan lanjut, namun ternyata penyakit jantung tidak menutup kemungkinan dapat menimpa pada bayi atau anak-anak. Meskipun begitu, tentu saja penyebab penyakit jantung pada bayi atau anak-anak berbeda dengan orang yang sudah dewasa.

Tanda Bayi Terkena Penyakit Jantung

Seperti yang dikutip dari detikHealth menjelaskan bahwa dari sebagian besar penyakit jantung yang diderita oleh anak-anak merupakan penyakit jantung dengan kelainan bawaan dan ada juga yang disebabkan oleh infeksi. Tingkat keparahannya pun bervariasi dari tingkat yang ringan hingga tingkat yang parah. Dan dari sekian kasus yang banyak ditemui yang menjadi penyebabnya adalah kelainan atau kebocoran pada bagian bilik jantung.


Seperti yang diungkapkan oleh DR. Dr. Mulyadi M. Djer. SpA(K) yang merupakan spesialis anak dari RSCM/FKUI mengungkapkan bawa yang menjadi penyebab paling banyak disebabkan oleh bocor pada bilik, sekitar 30 persen dan 5 persen pembuluh darahnya terbalik dari total penyakit jantung.

Menurut Dr Mulyadi pemicu kelainan penyakit jantung pada anak ini terdiri dari berbagai faktor resiko, misalnya ibu hamil yang mengkonsumsi obat diluar resep yang telah diberikan dokter, ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok, terkena penyakit, terkena radiasi hingga faktor karena adanya masalah pada genetik (keturunan).

Berkat kecanggihan teknologi, jika terdapat kelainan jantung yang parah pada bayi dapat segera terdeteksi dengan menggunakan USG, namun untuk yang mengalami penyakit jantung pada tingkat yang ringan pada umumnya tak terdeteksi sampai saat sesudah dilahirkan. Ada juga yang baru diketahui bahwa bayi terkena penyakit jantung setelah berumur dua-tiga minggu, tentu saja bayi perlu penanganan dengan segera sehingga perlu diketahui bagaimana tanda-tanda yang muncul agar dapat dilakukan pertolongan dengan cepat.

Dr. Mulyadi menerangkan ada beberapa ciri penyakit jantung pada bayi yang biasa muncul seperti bibirnya berwarna biru, lindah berwarna biru dan juga sesak pada pernapasan. Namun pada tingkat yang agak parah ketika lahirpun sudah kelihatan, berbeda dengan pada tingkat yang ringan tidak begitu kelihatan bahkan ada juga yang baru terdeteksi setelah berumur dewasa.
Nah, untuk menghindari dari resiko terhadap penyakit kelainan jantung pada bayi ini tentu saja ibu hamil harus sangat memperhatikan kondisi tubuhnya, terutama ketika usia kehamilan mencapai 12 minggu organ jantung pada seorang bayi sudah terbentuk. Sehingga Ibu hamil harus berhati-hati dalam menjaga kesehatannya agar bayi lahir dengan sehat.

Semoga bermanfaat terimakasih telah membaca artikel Tanda-Tanda Bayi Terkena Penyakit Jantung, Anda bisa membaca artikel seputar jantung lainnya disini. Selain itu HarianSehat.Com menyediakan berbagai informasi menarik seputar kesehatan harian Anda.

Ciri Ciri Penyakit Jantung

Ciri Ciri Penyakit Jantung – Berbagai penelitian telah banyak dilakukan untuk mengenali ciri-ciri awal seseorang terkena penyakit jantung, karena penyakit jantung bisa dialami dari mulai bayi, remaja, dewasa dan juga orangtua. Dengan berbagai penelitian tentang gejala atau tanda yang biasa timbul pada penderita penyakit jantung ini tentu saja membuat banyak orang lebih waspada dalam memperhatikan pola perubahan pada tubuh yang mungkin saja merupakan gejala-gejala dari berbagai kemungkinan penyakit.


         Seperti yang telah diketahui, bahwa WHO menyebutkan penyakit jantung merupakan penyakit pembunuh orang didunia nomor 1, yang tentu saja telah merenggut banyak nyawa di berbagai belahan dunia. Dari data yang diperoleh di tahun 2008 saja ada 7,25 juta orang yang ada didunia meninggal akibat penyakit jantung, jika dipersentasikan pada tahun tersebut dengan total keseluruhan kematian di tahun tersebut jumlanya sekitar 12,8%. Tentu saja dengan data tersebut penyakit jantung merupakan penyakit yang mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai oleh setiap orang.

         Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh. Organ berukuran sebesar kepalan tangan ini berfungsi memompa dan menyebarkan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.
Penyakit jantung koroner juga dikenal dengan istilah penyakit jantung iskemik dan termasuk salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sekitar 35 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Federasi Jantung Dunia, angka kematian akibat penyakit jantung koroner di Asia Tenggara mencapai 1,8 juta kasus pada tahun 2014.
  
Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Seseorang mengalami penyakit jantung koroner jika aliran darah ke jantungnya terhambat oleh lemak. Penimbunan lemak di dalam arteri jantung ini dikenal dengan istilah aterosklerosis dan merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Selain dapat mengurangi suplai darah ke jantung, aterosklerosis juga dapat menyebabkan terbentuknya trombosis atau penggumpalan darah. Jika ini terjadi, aliran darah ke jantung terblokir sepenuhnya dan serangan jantung pun terjadi. Faktor pemicu aterosklerosis meliputi kolesterol yang tinggi, merokok, diabetes, serta tekanan darah tinggi.

Jenis-jenis dan Gejala Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner terbagi ke dalam dua jenis yang dikategorikan berdasarkan tingkat penghambatan aliran darah, yaitu angina (angin duduk) dan serangan jantung.Penyakit jantung yang tidak ditangani akan mengakibatkan komplikasi mematikan. Ketika tidak menerima suplai darah yang cukup hingga terlalu lemah untuk memompa darah, kinerja jantung akan menurun. Kondisi ini dikenal sebagai gagal jantung. Komplikasi ini dapat terjadi secara tiba-tiba maupun bertahap.

Jenis Pemeriksaan Penyakit Jantung Koroner

Pada diagnosis awal, dokter biasanya akan menanyakan tentang gejala, riwayat kesehatan keluarga, serta pola hidup Anda. Jika mencurigai Anda mengidap penyakit jantung, dokter akan menganjurkan Anda untuk menjalani beberapa pemeriksaan untuk mengonfirmasi diagnosis. Misalnya, tes darah, elektrokardiogram (EKG), angiografi koroner, CT scan, serta MRI scan.

Langkah Pengobatan Untuk Penyakit Jantung Koroner

Jika mengidap penyakit jantung, Anda sangat dianjurkan untuk mengubah pola hidup Anda seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, minum obat secara teratur dan sesuai petunjuk dokter, serta berhenti merokok. Penyakit jantung koroner tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah agar tidak memburuk. Dokter akan menganjurkan langkah operasi untuk menangani penyakit ini jika diperlukan. Tujuan dalam pengobatan penyakit jantung adalah untuk mengendalikan gejala dan menurunkan risiko munculnya serangan fatal seperti serangan jantung.

Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Terdapat beberapa langkah pencegahan yang sederhana untuk menghindari penyakit jantung, yaitu:
  • Berhenti merokok.
  • Menerapkan pola hidup sehat, misalnya mengurangi makanan berkolesterol tinggi serta berolahraga teratur.
  • Menjaga berat badan yang sehat.
  • Mengurangi konsumsi minuman keras.
Biasanya, jika seseorang menderita penyakit tertentu akan ada gejala-gejala yang timbul termasuk juga pada penyakit jantung, Sehingga dengan mengetahui gejala yang timbul seseorang bisa didiagnosa mengalami penyakit tertentu. Meskipun ada diantaranya ciri-ciri umum penyakit selain jantung yang sama dengan ciri penyakit lain namun ada juga ciri penyakit jantung tertentu yang khas dan berbeda dari gejala penyakit lain.

Ciri Gejala Orang Terkena Penyakit Jantung

Dibawah ini merupakan beberapa ciri penyakit jantung pada seseorang, Ciri awal pada penderita penyakit jantung bervariasi karena tergantung jenis penyakit jantung yang dialami oleh seseorang. Selain itu terdapat perbedaan antara sakit jantung dengan serangan jantung namun banyak orang yang mengartikan keduanya dengan makna yang sama.

Perbedaan tersebut terletak pada makna nya, jika sakit jantung merupakan ketidakmampuan fungsi jantung dalam memompa darah keseluruh tubuh, sedangkan serangan jantung adalah penyumbatan atau pengecilan pembuluh darah yang membawa sari makanan dan oksigen menuju jantung. Terlepas dari perbedaan tersebut tetap saja keduanya masih berhubungan erat. 

Berikut merupakan beberapa tandanya :

Nyeri pada dada, Ini dikarenakan otot dan jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen dan darah yang cukup dan membuat jantung tersebut menjadi nyeri. Biasanya disertai dengan rasa seperti jantung diremas-remas dan rasa sakit.
2) Mengeluarkan keringat, Mengeluarkan keringat padahal anda tidak sedang melakukan kegiatan, umumnya area telapak tangan yang sering keluar keringat.
3) Merasa lelah berlebihan, merasa lelah juga bisa menjadi indikasi awal dari penyakit jantung padahal sebelumnya anda tidak melakukan aktifitas fisik yang berat apapun.
4) Sesak nafas, karena kontraksi otot jantung yang tidak normal bisa berdampak ke paru-paru sehingga akan menyebabkan anda sesak nafas.
5) Jantung berdebar-debar, jantung yang berdebar kencang tanpa sebab rasanya seperti habis melakukan lari juga bisa disebabkan karena gejala awal penyakit jantung.
6) Cemas, orang yang dihinggapi rasa cemas biasanya memikirkan kondisi tubuhnya tentang penyakit tersebut ada baiknya anda menenangkan diri karena rasa cemas justru akan menganggu jantung anda.
7) Sakit kepala, sakit kepala pada gejala awal penyakit jantung bisanya sangat menyakitkan ini terjadi karena aliran darah ke otak terganggu dan tidak normal.
8) Nafsu makan menurun, Salah satu indikasi dari penyakit jantung adalah penderitanya memiliki nafsu makan yang menurun drastis dan biasanya juga disertai mual dan muntah-muntah.
9) Bagian tubuh membengkak, jika terdapat salah satu bagian tubuh membengkak tanpa sebab anda wajib berhati-hati segera lakukanlah antisipasi.
10) Sakit dibagian tubuh, ini disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat kebagian tubuh tersebut dan mengakibatkan sakit.
 
Perlu diketahui ciri-ciri penyakit jantung diatas adalah secara umum bukan secara khusus karena penyakit jantung yang diderita orang tentu berbeda-beda, mulailah dari sekarang sayangi jantung anda dengan cara mengubah gaya hidup sehat, menghentikan merokok dan menghindari makanan berkolesterol tinggi. Sekian, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
 



Ciri Ciri Penyakit Kanker Payudara

      Pada sebagian besar orang, Penyakit kanker payudara tidak menimbulkan keluhan. Meski demikian, benjolan merupakan salah satu keluhan awal yang sering diutarakan oleh penderitanya. Namun bukan berarti jika terdapat benjolan pada payudara, maka Anda sudah pasti menderita penyakit berbahaya ini.
         Menurut data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan RI pada tahun 2013, kanker payudara merupakan penyebab kanker terbanyak setelah kanker mulut rahim. Oleh sebab itu, setiap orang sebaiknya mengetahui ciri-ciri kanker payudara sehingga ketika ditemukan adanya kelainan dapat segera ditindaklanjuti dan diatasi oleh tenaga kesehatan.

Berikut adalah ciri-ciri kanker payudara berdasarkan American Cancer Society:
  1. Benjolan pada payudara atau daerah ketiak.
  2. Bengkak pada seluruh atau sebagian payudara.
  3. Peradangan atau luka pada kulit payudara.
  4. Kerutan pada kulit payudara yang menyerupai kulit jeruk.
  5. Rasa nyeri pada payudara.
  6. Nyeri pada puting.
  7. Puting payudara tertarik ke dalam.
  8. Penebalan atau kemerahan pada puting.
  9. Keluarnya cairan dari payudara (selain ASI), yang umumnya dapat berupa nanah atau darah.
       Nah, sekarang sudah tahu ‘kan ciri-ciri kanker payudara? Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin akan memudahkan Anda untuk merasakan adanya perubahan pada payudara. Bila ditemukan adanya ciri-ciri kanker payudara pada diri Anda, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan apakah keluhan tersebut adalah akibat kanker payudara atau penyakit lainnya.

Waspadai Penyebab Kanker Payudara

Departemen Kesehatan RI menempatkan kanker payudara di urutan kedua sebagai kanker terbanyak pada wanita. Kini saatnya member lebih banyak perhatian pada masalah yang satu ini.

Kasus kanker payudara terus meningkat. Menurut data GLOBOCAN (IARC), sekitar 1.67 juta kasus baru kanker payudara didiagnosis pada tahun 2012 (25% dari keseluruhan kanker). Sedangkan, berdasarkan data nasional yang diperoleh dari Departemen Kesehatan RI, kanker payudara menempati urutan kedua penyebab kanker terbanyak pada wanita. Melihat tingginya angka tersebut, kesadaran mengenai kanker payudara sangatlah penting.


Kanker payudara. Adalah wajar untuk mencari tahu apa pennyebabnya saat Anda mendengar nama penyakit yang satu ini. Berbagai faktor risiko dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara. Sayangnya hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Satu-satunya yang diketahui ialah kanker payudara berhubungan dengan adanya kerusakan sel-sel DNA.

DNA merupakan senyawa kimiawi di dalam sel tubuh yang mengatur gen. DNA tidak hanya berhubungan dengan kemiripan wajah Anda dengan orangtua atau saudara; beberapa gen juga mengontrol pertumbuhan, pembelahan, dan kematian sel. Sel-sel payudara normal menjadi kanker akibat adanya perubahan (mutasi) pada DNA. Beberapa mutasi DNA bersifat keturunan. Tetapi, sebagian besar perubahan DNA pada kanker payudara lebih banyak terjadi karena gaya hidup dibandingkan genetik.

Lalu, mengapa kanker payudara bisa terjadi pada seseorang? Kanker terjadi ketika sel-sel di dalam jaringan tubuh tumbuh dan berkembang secara abnormal dan menyerang sel-sel sehat. Penumpukan sel-sel ini dapat membentuk massa pada jaringan yang disebut benjolan atau tumor. Kanker payudara terjadi ketika tumor ganas berkembang di dalam payudara. Sel-sel tersebut dapat menyebar dan masuk ke pembuluh darah ataupun limfe yang terhubung dengan jaringan di seluruh tubuh.

Perubahan dan kerusakan pada gen BRCA1 dan BRCA2 (yang bersifat menahan pertumbuhan sel abnormal) dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Perubahan pada gen ini dapat diturunkan dari orangtua. Ketika salah satu dari gen tersebut berubah, maka gen tersebut tidak dapat menahan pertumbuhan sel abnormal sehingga lebih mudah bagi sel kanker untuk berkembang.

Wanita yang memiliki ibu, saudara perempuan, atau anak dengan riwayat kanker payudara juga lebih rentan dua hingga tiga kali mengalami kanker payudara. Di samping itu, radiasi dan zat kimiawi yang bersifat karsinogenik juga berperan besar terhadap perubahan sel DNA sehingga menjadi sel kanker.

Kanker payudara juga dihubungkan dengan ekspos terhadap hormon estrogen. Hormon estrogen berpengaruh karena dapat ‘menyuruh’ sel-sel untuk membelah. Artinya, semakin banyak sel yang membelah, semakin besar pula kemungkinan sel menjadi abnormal dan menjadi sel kanker.

Ya, memang ada banyak faktor yang bisa memicu kanker payudara. Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara memang berisiko lebih besar terkena kanker payudara. Namun, memiliki faktor risiko tak langsung memastikan Anda terkena kanker payudara. Waspadalah dan lakukan pemeriksaan sejak dini.

 

Doyan Makan Gorengan? Waspada Perut Buncit

Gorengan atau makanan yang digoreng adalah camilan yang murah dan mudah ditemukan. Selain nikmat, kerenyahan saat menggigit makanan yang satu ini juga memberikan sensasi tersendiri. Tak heran, gorengan menjadi camilan favorit sebagian besar masyarakat Indonesia. Di balik itu semua, tahukah Anda bahwa gorengan tidak baik untuk kesehatan dan dapat menyebabkan perut buncit?


Beberapa bahan makanan yang sering diolah menjadi gorengan diantaranya adalah tahu, ubi,tempe dan pisang. Sebenarnya, keempatnyanya merupakan bahan makanan yang sehat dan bernutrisi tinggi. Hanya saja pengolahan bahan-bahan tersebut menjadi gorengan membuat nutrisi ketiganya jadi ‘ternoda’. Biasanya minyak yang digunakan untuk membuat gorenganlah yang ‘menodainya’. Karena minyak tersebut membuat gorengan memiliki kandungan lemak jenuh dan lemak trans.

Lemak jenuh dan lemak trans adalah lemak yang memiliki efek jahat pada tubuh manusia. Kedua lemak ini meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik. Hal ini akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Tak berhenti sampai di situ, penggunaan minyak dalam mengolah gorengan juga menjadikan camilan ini turut berperan membuat perut buncit. Satu sendok makan minyak mengandung 13,6 gram lemak dan 117 kalori. Padahal lemak memiliki kemampuan yang rendah untuk menstimulasi leptin (hormon yang menekan nafsu makan).

Tapi lemak bukanlah satu-satunya pihak yang bersalah. Kalori juga dapat menyebabkan kegemukan atau bahkan obesitas. Dengan bertumpuknya kedua substansi ini, maka tak heran kalau perut menjadi buncit. Bahkan para peniliti menyatakan bahwa perut buncit akan tetap terjadi meskipun jumlah kalori yang dikonsumsi sudah dikontrol. Artinya, selama masih mengonsumsi gorengan, Anda masih berkemungkinan untuk memiliki perut buncit di kemudian hari.

Oleh karena itu, batasi kebiasaan mengonsumsi gorengan mulai sekarang. Ini karena selain dapat menyebabkan penyakit berbahaya, gorengan juga dapat menyebabkan perut buncit. Sebagai gantinya, Anda dapat mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, serta berolahraga secara rutin dan teratur.