Klikdokter.com -
Melalui penelitian dengan menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI), ahli saraf dan psikiater dari Universitas Kolombia mampu mengidentifikasikan area di otak yang terlibat di dalam tahapan dini terjadinya skizofrenia yang berkaitan dengan kelainan psikotik. Aktivitas pada daerah spesifik hipokampus mampu memprediksi onset dari penyakit ini sehingga mampu menghasilkan diagnosis dini dan membuka kesempatan untuk pembentukan obat atau terapi untuk mencegah terjadinya skizofrenia.
Melalui penelitian dengan menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI), ahli saraf dan psikiater dari Universitas Kolombia mampu mengidentifikasikan area di otak yang terlibat di dalam tahapan dini terjadinya skizofrenia yang berkaitan dengan kelainan psikotik. Aktivitas pada daerah spesifik hipokampus mampu memprediksi onset dari penyakit ini sehingga mampu menghasilkan diagnosis dini dan membuka kesempatan untuk pembentukan obat atau terapi untuk mencegah terjadinya skizofrenia.
Penelitian ini dipublikasikan melalui Archives of General Psychiatry, September 2009. Di dalam penelitian, para peneliti melakukan scanning otak pada 18 individu dengan risiko tinggi dan memiliki gejala prodromal serta dibandingkan dengan 18 individu sehat yang diikuti selama 2 tahun. Bagi mereka yang mengalami episode pertama gejala psikotik, didapatkan sekitar 70% peserta memiliki peningkatan aktivitas di daerah hipokampus yang disebut dengan subregio CA1.
Penelitian sebelumnya memang telah mengidentifikasikan secara general peningkatan aktivitas di area hipokampus pada skizofrenia kronik. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa pada tahapan dini dari penyakit, sebelum gejala bermanifestasi, peningkatan aktivitas di regio tertentu dari hipokampus dapat menjadi salah satu deteksi dini berlanjutnya penyakit ini.
fMRI merupakan teknik pemeriksaan non-invasif yang dapat mengukur metabolisme otak yang mengindikasikan bagian dari otak yang aktif selama aktivitas tertentu. Mapping atau memetakan cerebral blood volume (CBV) adalah metode yang digunakan di dalam fMRI untuk mengukur aktivitas yang mengindikasikan peningkatan atau penurunan dari metabolisme otak.
‘Kerusakan otak yang selama ini sering terjadi sulit dideteksi melalui teknik pemeriksaan penunjang konvensional,’ kata Dr. Small Herbert Irving, profesor dalam bidang Neurologi di Sergievsky Center dan di Taub Institute for Research on Alzheimer’s Disease and the Aging Brain Universitas Kolombia. ‘Sangatlah penting untuk menvisualisasikan area yang paling dipengaruhi di otak sehingga dapat memberi kita petunjuk mengenai penyebab dari penyakit.
Saat ini, tidak ada pemeriksaan yang mempu mendiagnosis skizofrenia pada tahapan dini. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis setelah menyingkirkan penyebab lainnya.[](Oleh : dr. Tri Rejeki Herdiana )